Senin, 06 Desember 2010

little note ^^

Bismillaahirrahmaanirrahiim,,

Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salihah,” demikian sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.”

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Calon suamiku yg kukasihi tiada pernah aku bermimpi engkau akan menyatakan niatmu untuk menikahi tahun depan, saat itu hatiku tiba-tiba gelisah, aku panik bercampur bahaggia rasanya aku tak sabar menunggu saat-saat yang paling bersejarah dalam hidupku itu?bergitu bahagianya hatiku, ingin aku berbagi rasa dengan para sahabatku, lalu dengan bangganya aku menceritakan tentang dirimu yang sangat mencintai Alloh kepada sahabat-sahabatku?alangkah terkejutnya aku mendengar perkataan mereka tentang dirimu, beberapa sahabat wanitaku bertanya padaku ?apa loe serius mau nikah sama cowo yg sok alim?…loe tau kan cowo yg sok alim itu pasti ngekang istrinya gak boleh keluar rumah, gak boleh kerja, malahan ada yg suruh istrinya pake cadar, ih gw seh ogah!!!?, dan salah satu sahabat lelakiku mengatakan ?serius loe mau nikah secepet itu, loe kan belum pernah liat orangnnya, mending PACARAN dulu 2 ato 3 thn buat saling kenal?kalo gw seh sebagai seorang modern, realistis dan open minded gak mau nikah cepet-cepet, dan nantinya gw bakal kasih kebebasan buat istri gw, kan wanita berhak bebas juga??kata-kata itu bagai petir menyambar hatiku, aku tak menyangka sahabat-sahabat yg selama ini sangat dekat denganku ternyata menganut faham kebebasan dan faham modernisasi?sesaat niatku untuk menikahimu karena mencari Ridha Alloh pun menghilang, syukurlah aku tersadar dan kupanjatkan do?a dengan sungguh-sungguh kepada sang Illahi agar Ia memberikan Petunjuk-Nya kepadaku?SubhanAlloh niatku yg telah memudar kembali jernih sejernih air zam-zam, tiada ada kebimbangan dan keragu-raguan dalam hatiku?Kini jika kelak aku menjadi istrimu dapat kuyakinkan padamu bahwa:

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terpasung jika kelak engkau memerintahkanku untuk berhenti bekerja?aku merasa bahwa perintahmu itu adalah karena engkau terlalu mencintaiku, sehingga engkau sama sekali tidak rela melihatku bekerja keras demi mencari kekayaan dunia? Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terpenggal jika kelak engkau memaksaku menutup auratku atau bahkan memaksaku mengenakan cadar sekalipun?aku merasa bahwa paksaanmu itu adalah karena engkau begitu mencemburuiku, sehingga engkau tidak akan pernah ikhlas jika lelaki lain memandangi tubuhku dengan tatapan nafsu?

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terbelenggu jika kelak engkau tidak memperbolehkanku mempekerjakan pembantu dalam rumah tangga kita?aku merasa laranganmu itu adalah karena engkau sangat menyayangiku, sehingga engkau tidak ingin aku menyesal dikemudian hari karena aku tidak bisa melihat anak-anak kita tumbuh dalam asuhanku?

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terhalang jika kelak engkau melarangku untuk bebas keluar rumah tanpa seizinmu?aku merasa aturanmu itu adalah karena engkau sangat merindukan dan mengkhawatirkanku, sehingga engkau akan merasa gelisah jika aku tidak berada dirumah?

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terinjak-injak jika kelak engkau membatasi pergaulanku?aku merasa perlakuanmu itu adalah karena engkau terlalu mengasihiku, sehingga engkau tidak ingin melihatku terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang akan mengantarku memasuki pintu neraka?

Yaa?aku akan sangat berterima kasih jika kelak engkau membatasi kebebasanku bukan karena ego-mu, tetapi karena engkau sangat memahami kewajiban dan tanggung jawab yang telah Alloh berikan kepadamu sebagai seorang suami?

Aku heran dengan para istri yg menyerukan kebebasan, sungguh sangat bodoh jika seorang istri merasa bahagia saat sang suami membebaskan cara berpakaian istrinya, tahukah sang istri bahwa perlakuannya itu pertanda sang suami tidak memiliki rasa cemburu kepadanya sekalipun banyak mata lelaki buaya yg menikmati kemolekan tubuh istrinya?Dan aku heran dengan para suami yg memperbolehkan istrinya untuk keluar rumah dengan bebas, lalu saat sang suami pulang kerja didapatinya rumah berantakan dan tidak ada makan malam untuknya karena sang istri terlalu sibuk bekerja atau bergosip dengan tetangganya?Duhai calon suamiku, saat aku telah menjadi istrimu gunakanlah hakmu sebagai seorang suami untuk membimbingku, agar aku tidak akan pernah terperosok ke dalam faham kebebasan yg penuh dengan tipu daya?

Namun saat melihat kenyataannya bahwa begitu banyak rumah tangga yg awalnya saling mencintai, harmonis, dan bahagia tapi tak lama berselang rumah tangga tersebut hancur tak bersisa dan tidak sedikit pula suami-istri yang saling menyakiti baik fisik maupun mental?Aku tak bermaksud untuk meragukanmu wahai calon suamiku, aku yakin suami yg bertakwa kepada Alloh pasti akan memperlakukan istrinya dengan baik.?Tapi sebelum aku memasuki kehidupan baru denganmu, izinkanlah aku mengajukan beberapa pormohonan padamu agar engkau dapat memahami isi hatiku sebagai seorang wanita dan seorang istri?

Duhai calon suamiku?aku bukanlah robot yg tidak akan pernah merasakan letih, kelak bantulah aku dalam mengatur rumah tangga kita, jangan kau limpahkan semua urusan rumah tangga hanya padaku tanpa mau memperdulikan dan mengerti keletihanku? Duhai calon suamiku?aku bukanlah mahkluk bisu tempat engkau memuaskan nafsumu, kelah janganlah engkau mencumbuiku dengan cara yang kasar dan dingin, cumbuilah aku dengan lembut dan penuh kasih sayang? Duhai calon suamiku?aku bukanlah patung tak berperasaan, kelak setialah padaku, sayangilah aku, dan hormatilah aku layaknya ratu dalam hatimu?

Duhai calon suamiku?sungguh yang kuharapkan hanyalah kebahagiannya dalam rumah tangga kita, yang kuinginkan adalah ridha dari dirimu, yang kudambakan hanyalah genggaman tanganmu yang akan membawaku ke surga dunia dan akhirat?Untuk itu ajaklah aku untuk menyelammi kehidupan yang paling berbahagia, mari kita saling mengerti, memahami, dan mengasihi selayaknya dua insan yang raga dan jiwanya telah saling menyatu?oh sungguh bahagianya aku jika memiliki suami yang akan mengajariku dengan cinta dan membimbingku dengan kasih?SubhanAlloh?

Duhai calon suamiku?sebelumnya aku ingin berterima kasih padamu karena kelak engkaulah yang akan membawaku memasuki surga yang tiada akan pernah terbayangkan indahnya, engkaulah yang akan menuntunku mencapai Ridha Illahi, engkaulah yang akan menjagaku dalam mengarungi lautan hidup, engkaulah yang akan menjadi sandaran saat ragaku letih dan bersedih, engkaulah yang akan membantuku untuk menjadi seorang ibu yang paling berbahagia, engkaulah yang akan menemaniku disaat usiaku telah senja, dan engkaulah yang akan menjadi tempat untuk aku mencurahkan seluruh perasaan hatiku?Sungguh aku akan menjadi istri yg paling berbahagia jika memiliki suami yg menyayangi dan mencintaiku karena Allad dan semoga itu adalah dirimu? Calon suamiku sekian surat cinta untukmu yang kutulis penuh dengan kasih dan harapan?Semoga Alloh selalu Meridhai dan Memberkahi rumah tangga kita nanti dengan kebahagiaan yg tiada akan pernah berakhir?Amiieen?


Walhamdulillaahi Robbil 'aalamiin,,,


Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

pengalaman berjilbab

Pertama kali mengenakan jilbab jujur, aku tidak memiliki jawaban yang pasti, aku HANYA ingin pulang, kembali ke ALLAH … yang waktu itu kurasakan adalah sudah bukan waktunya lagi aku bermain-main dengan dunia, menjadi gadis tomboy, seenaknya sendiri dan tenyata aku lelah… bukan kebahagiaan itu yang aku cari, dan bukan itu arti bahagia, lalu DIMANA?

Dan aku mengayunkan langkah untuk mencari ALLAH, dan langkah pertama aku adalah mengenakan Jilbab. Sumber idenya adalah dari sahabat-sahabatku-lebih tepatnya anggota gengku di SMU- semua anggota genk berjilbab kecuali aku, kami dari berbagai karakter yang bisa dibilang cukup berbeda, selain itu keinginan berjilbab muncul dari sifat romantismeku, Jika aku ingin mendekat kepada kekasihku maka hal pertama adalah aku harus mempercantik diri, ALLAH menyukai perempuan yang menutup auratnya dengan hijab, perhiasan seorang perempuan muslimah adalah akhlaknya yang solehah, orang akan langsung mengenali aku bahwa aku adalah muslim karena jilbab aku, karena jika tidak maka aku tidak ada bedanya dengan yang bukan … iya HANYA ini langkah awal aku. HANYA ini.
Dan dalam langkah awal ini, banyak hal yang manghadang… Mulai dari orang tuaku yang tidak memahami keputusanku, dalam benak mereka berjilbab adalah pengekakangan terhadap segala bentuk aktifitasku, dan masa depanku (orang tuaku pengen aku masuk AKLPOL) butuh waktu yang tak sebentar meyakinkan orang tuaku. Dan pertama kali metamorforsisku aku mengenakan jilbab yang seadanya, ya sangat seadanya. Yang bisa dibilang belum memenuhi syariat, seragam sekolah pun aku mencari bekas dari kakak kelasku, dan akhirnya pada satu masa orang tuaku pun memahami keputusanku.

Kemudian tarikan tarikan ALLAH terus membetot ubun-ubun aku untuk melepaskan semua atribut kejahiliahan aku … Tanpa aku sadari, aku mulai mencintai hal-hal yang menuju kepada sang pemilik napasku, tanpa aku sadari aku terbawa arus kebaikan, aku tenggelam didanau pengajian,ya danau pengajian yang selama nie tak pernah tersentuh olehku, sebuah danau yang memberiku obat atas kehausan yang selama nie kuderita, dan semua kerinduanku terobati sudah, tepat ketika aku diterima di salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta. Ya di Fakultas Peternakan-UGM- tempat yang tek pernah aku bayangkan sebelumnya….
Metamorforsisku berjalan kembali, hati ini dan mata ini benar2 terbuka, ketika aku ikut AAI dan pertama kali bertemu dengan Mbak Murobiku, yang subhanalloh menyejukkan hatiku. Tiap apa yang diucapkannya sangat sarat makna, tak ada yang sia2, suntikan ruhiyah pelan tapi pasti merasuk ke qalbuku… dan yang membuat aku tergugah, ketika beliau mengungkapkan kerinduannya yang teramat sangat kepada Rasulullah SAW bulir-bulir air matanya jatuh membasahi gamisnya… dan saat itu akupun menangis…
Dan ternyata perjalananku tak semulus yang aku kira, aku ganti Murobbi. Ada pergolakan hebat dalam batinku, aku disuruh pake rok… duh Gusti aku belum bisa dan bagaimana dengan keluargaku jika aku berpakaian seperti itu. Akupun mulai mencari, ya mencari sosok murobi yang selama ini telah membuat aku jatuh cinta dengan Islam. Aku berada di lingkungan yang luar biasa. Tak pernah aku merasa sedamai ini sebelumnya. Hingga aku dipertemukan dengan sahabat-sahabat terkasih, yang menuntun aku mengajariku tentang ilmu agama, bagaimana bersikap dan sebagainya. Mereka tau aku masih cukup “nakal” tapi kesabaran mereka sampai sekarang membuat aku benar menyayangi mereka… dan satu hal yang aku dapat mereka, apa arti menolong tanpa pamrih… luar biasa dasyat…

Guys… mungkin pada saat kita sudah berniat mengenakan jilbab, banyak sekali pertanyaan muncul di hati, dan tak jarang pula syetan membisikkan bisikannya yang sangat syahdu dan halus ke hati kita. Pernah denger nie kagak “yang penting hatimu dulu ditutupin, gak pake jilbab gak papa kan?” Guys… hati tu sifatnya abstrak, kita juga ndak tau apa dan bagaimana yang terjadi dengan hati kita, Guys…. Akan lebih baik jika kita menutupi “yang terlihat” dulu, dan Insya Allah dengan kuasa-Nya Alloh akan menjaga kita dan menguatkan hati kita.
Bukankah indah akan semakin indah bila tertutup, akan menarik jika ia tidak terlihat, akan tetap menjadi misteri, yang tidak pernah akan selesai kecuali memiliki, sesuatu yang tidak bisa disingkap apalagi disentuh akan menimbulkan kerinduan… yang tersembunyi dengan baik dan terjaga akan memiliki nilai yang tinggi… tanpa hijab, tidak ada daya tarik, tidak ada KERINDUAN… bukankah ALLAH adalah misteri, dan tersembunyi maka kita semua merindukanNYA, bisa dibayangkan jika ALLAH terlihat oleh mata dunia kita kan? :)

Iya, inilah aku yang tidak pernah punya jawaban mengapa aku tiba-tiba kesetrum dan mengenakan jilbab … hanya ALLAH yang memiliki jawabannya karena aku tidak sanggup menjawab, yang pasti ketika kening menyentuh sajadah, ketika air mata tumpah saat tahajud, ketika tangan terangkat tinggi-tinggi untuk memohon ampunan, ketika titik NOL adalah titik kepasrahan aku atas semua yang ALLAH titipkan kepada aku, ketika tidak ada lagi jarak antara ALLAH dan aku, ketika jilbab aku menutup dada aku, ketika rok panjang semata kaki menjadi perhiasan aku, sebuah impian dan cita-cita terdekatku, ya cita-cita setelah aku menyelesaikan amanahku ini, maka inilah kebahagian yang sesungguhnya aku cari kemarin …

Doakan aku kuat yah dan istiqomah dengan langkah yang aku ayunkan ini … Doakan aku kuat dan istiqomah yah dengan tarian tanpa topeng ini, dengan dawai tasbih dan hamdallah… aku ingin berpulang dengan pakaian yang disukai ALLAH.

Ya ALLAH kuatkan aku, hingga aku menutup mata, mempertanggung jawabkan semua perbuatan aku di mahkamah agung milik MU …

Sabtu, 17 Juli 2010

Kabupaten tempat tinggalku -KABUPATEN NGANJUK-



Kabupaten Nganjuk adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Nganjuk. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Jombang di timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Madiun di barat.

Nganjuk juga dikenal dengan julukan Kota Angin.


Geografi
Kabupaten Nganjuk terletak antara 11105' sampai dengan 112013' BT dan 7020' sampai dengan 7059' LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar ± 122.433 Km2 atau 122.433 Ha yang terdiri dari atas:

* Tanah sawah 43.052.5 Ha
* Tanah kering 32.373.6 Ha
* Tanah hutan 47.007.0 Ha

Dengan wilayah yang terletak di dataran rendah dan pegunungan, Kabupaten Nganjuk memiliki kondisi dan struktur tanah yang cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan sehingga sangat menunjang pertumbuhan ekonomi dibidang pertanian. Kondisi dan struktur tanah yang produktif ini sekaligus ditunjang adanya sungai Widas yang mengalir sepanjang 69,332 km dan mengairi daerah seluas 3.236 Ha, dan sungai Brantas yang mampu mengairi sawah seluas 12.705 Ha.

Jumlah curah hujan per bulan selama 2002 terbesar terjadi pada bulan Januari yaitu 7.416 mm dengan rata-rata 436 mm. Sedangkan terkecil terjadi pada bulan November dengan jumlah curah hujan 600 mm dengan rata-rata 50mm. Pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober tidak terjadi hujan sama sekali.

Sejarah
Nganjuk dahulunya bernama Anjuk Ladang yang dalam bahasa Jawa Kuna berarti Tanah Kemenangan. Dibangun pada tahun 859 Caka atau 937 Masehi.

Pada masa penjajahan Belanda, kabupaten ini disebut sebagai Kabupaten Berbek dengan Nganjuk sebagai ibu kotanya.

Pembagian administratif
Nganjuk mempunyai 20 kecamatan dan 284 desa/kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:

1. Bagor
2. Baron
3. Berbek
4. Gondang
5. Jatikalen
6. Kertosono
7. Lengkong
8. Loceret
9. Nganjuk
10. Ngetos
11. Ngluyu
12. Ngronggot
13. Pace
14. Patianrowo
15. Prambon
16. Rejoso
17. Sawahan
18. Sukomoro
19. Tanjunganom
20. Wilangan


Transportasi
Nganjuk dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta, serta menjadi persimpangan dengan jalur menuju Kediri. Nganjuk juga dilintasi jalur kereta api Surabaya-Yogyakarta-Bandung/Jakarta.

Obyek Wisata
Beberapa obyek wisata di Nganjuk adalah

* Air Terjun Sedudo, yang terletak di lereng Gunung Liman,
* Monumen Gerilya Jenderal Sudirman di Bajulan - Loceret dan Sawahan,
* Air terjun Roro Kuning di Bajulan,
* Candi Ngetos di Kecamatan Ngetos,
* Jurang gatuk adalah sebuah jurang yang merupakan perpaduan dari lereng yang menyempit dan ada aliran air yang jernih juga ada kolam yang alami berada disana di kecamatan Pace, sengkolak di desa Gondang,
* Candi Lor di desa Candirejo, Kecamatan Loceret yang dibangun oleh Mpu Sindok pada tahun 859 Caka atau 937 M sebagai Tugu Peringatan kemenangan atas peperangan melawan musuhnya dari Melayu. Di sini juga terdapat batu bertulis yang memuat sebutan (toponimi) yang sangat dekat sekali ucapannya dengan Nganjuk, yakni Anjuk Ladang. Candi Lor ini merupakan bukti sejarah tentang keberhasilan Mpu Sindok mengalahkan musuhnya, dan sekaligus menandai berdirinya Kota Nganjuk.

Tokoh Nganjuk

Tokoh-tokoh yang dilahirkan di Nganjuk adalah:

* Dr. Soetomo, Pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia, pendiri Boedi Oetomo yang merupakan organisasi modern pertama di Indonesia.
* Marsinah, aktivis buruh wanita.
* Harmoko, mantan politikus di era Orde Baru, mantan Ketua MPR.
* Eko Patrio, merupakan Artis Ibukota, Anggota Pelawak Patrio dan kini menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014.
* Vita KDI, merupakan pemenang KDI 5.

Kesenian Tradisional

* Tari Tayub
* Wayang Timplong
* Tari mung dhe
* Jaranan

Makanan Khas

* Nasi becek, adalah sejenis gulai kambing, tapi memiliki rasa yang khas dengan ditaburi irisan daun jeruk nipis
* Dumbleg, dumbleg adalah sejenis dodol terbuat dari ketan. makanan ini hanya ada pada hari-hari tertentu di pasar Gondang dan pasar rejoso
* onde-onde njeblos : semacam onde-onde tapi tidak berisi dan seperti bola yang meledak ditaburi wijen
* nasi pecel: semacam nasi yang ada sayurnya(kulup)di taburi dengan pedasnya sambal pecel, ciri khas asli nganjuk sangat pedas dan rempeyek yang renyah
* Nasi sambal tumpang, semacam sambal yang dibuat dari tempe dilumatkan dengan bumbu dan rasanya gurih dan pedas.
* Krupuk Upil, adalah krupuk yang digoreng tanpa minyak tetapi menggunakan pasir

SUMBER http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Nganjuk

ayuk wisata ke AIR TERJUN SEDUDO....




Air Terjun Sedudo adalah sebuah air terjun dan obyek wisata yang terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 30 km arah selatan ibukota kabupaten Nganjuk. Berada pada ketinggian 1.438 meter dpl, ketinggian air terjun ini sekitar 105 meter. Tempat wisata ini memiliki fasilitas yang cukup baik, dan jalur transportasi yang mudah diakses.

Masyarakat setempat masih mempercayai, air terjun in memiliki kekuatan supra natural. Lokasi wisata alam ini ramai dikunjungi orang pada bulan Sura (kalender Jawa). Konon mitos yang ada sejak zaman Majapahit, pada bulan itu dipercaya membawa berkah awet muda bagi orang yang mandi di air terjun tersebut.

Setiap Tahun Baru Jawa, air terjun Sedudo dipergunakan untuk upacara ritual, yaitu memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga agar mendapat berkah keselamatan dan awet muda. Hingga sekarang pihak Pemkab Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro.

5 WAKTU YANG KITA RINDU

Sahabat, Apa yang akan kita lakukan ketika ada seorang yang kita segani menelpon kita ? Respon apakah yang akan kita berikan ketika tiba-tiba seorang yang kita cintai memanggil kita ? Beranikah kita tidak menghadiri sebuah undangan yang diberikan oleh Presiden Directur kita ? Atau bagaimana perasaan kita ketika Presiden SBY mengundang kita di Istana Negara ? kita semua pasti tau jawabannya.


Lalu bagaimana perasaan hati kita, respon kita, ketika yang mengundang atau yang memanggil adalah Dzat yang sangat menyayangi kita, Dzat Yang Memberi kita segala-galanya, Dzat Yang Menggerakkan persendian tulang belulang kita, Yang Mengalirkan darah kita, Yang Menghembuskan nafas kita, Yang Membuka mata dan pendengaran kita ? akankah kita berpura-pura tidak mendengar karena padatnya aktifitas kita ? akankah kita bermalas-malasan karena secara materi kelihatannya tidak menguntungkan ?


Sahabat, 5 kali sehari Allah SWT yang wajib kita Cintai dan Kita Agungkan mengundang dan memangil-manggil kita untuk hadir di RumahNYA dengan ribuan Malaikat yang akan menyambut kedatangan kita dengan do'a yang tak pernah henti, Allah SWT menunggu keluh kita, menunggu curhat kita, dan menunggu segala do'a dan permintaan kita karena di TanganNYA telah ada kekayaan, kebahagiaan, jalan keluar dan Kasih Sayang yang akan diberikan kepada kita, akankah kita biarkan sepi Rumah-Rumah Allah SWT yang telah kita bangun dengan kokoh dan megah ?


Kisah dibawah ini semoga menggugah diri kita, untuk segera memenuhi PanggilanNYA dalam 5 kali waktu yang mestinya kita rindukan.


Sudah berkali-kali, saat adzan berkumandang, pasti terparkir sebuah motor, dengan gerobak baso diatasnya....disebuah pelataran mesjid, dikomplek tempat tinggalku.

Hingga suatu saat, setelah sholat Magrib, aku coba menyapanya...saat itu lagi hujan besar, pasti nikmat, sambil menyantap baso hangat-hangat..

Mulai jam berapa keluar mas....tanyaku, saya keluar habis zuhur, kata si abang baso, sebut saja mas Amin. dia berkeliling hingga setelah isya...dari obrolan panjang, tersyirat...kata2 yang sebenarnya sudah lama terpatri dalam hatiku...

" SAYA DAGANG BASO, UNTUK ISI WAKTU SAJA AGAR TAK SIA-SIA SAMBIL IKHTIAR CARI NAFKAH PAK....., YANG UTAMANYA SAMBIL MENUNGGU WAKTU SHOLAT ". Subhanallah.., jadi Panggilan Allah SWT ( Adzan/Waktu Sholat ) adalah Momen Terbaik dan Tertinggi diatas segala aktifitas duniawi kita.


Disuatu kesempatan, saat adzan Isya, kembali aku temukan...sebuah peristiwa yg mengharukan, saat Tukang baso ini dikerumuni calon pembeli...dengan santunnya dia berucap... maaf sudah Adzan isya' saya tinggal dulu ke mesjid ya...dan dengan langkah pasti, dia Tinggalkan kerumunan pembeli itu... melaju mantap ke rumah Allah...


ya Allah...Engkau yang membagi-bagikan Rejeki, Engkau yang maha Kuasa atas segala sesuatu .. limpahkan karunia terbaik Mu kepada "mas Tukang Baso Ini"..jadikan kami menjadi hamba-hamba yang selalu ingin dekat dengan Mu..amin


mari, kita segerakan panggilan Allah lewat Adzannya...kita tinggalkan apapun kegiatan kita, Allah segalanya...semoga Allah mudahkan langkah-langkah kita


"Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku' (dalam keadaan berjamaah)." (Al Baqoroh: 43).


Rosululloh telah bersabda, "Demi Dzat yang jiwaku yang ada di tangan-Nya, ingin kiranya aku memerintahkan orang-orang untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan mereka untuk menegakkan sholat yang telah dikumandangkan adzannya, lalu aku memerintahkan salah seorang untuk menjadi imam, lalu aku menuju orang-orang yang tidak mengikuti sholat jama'ah, kemudian aku bakar rumah-rumah mereka." (HR. Bukhori)


Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW didatangi oleh seorang laki-laki yang buta dan berkata, "Ya Rasulullah, tidak ada orang yang menuntunku ke masjid. Rasulullah SAW berkata untuk memberikan keringanan untuknya. Ketika sudah berlalu, Rasulullah SAW memanggilnya dan bertanya, `Apakah kamu dengar azan shalat?`. `Ya`, jawabnya. `Datangilah`, kata Rasulullah SAW. (HR Muslim 1/452)


Sahabat besar Ibnu Mas'ud rodhiyallohu'anhu berkata tentang orang-orang yang tidak hadir dalam sholat jama'ah: "Telah kami saksikan (pada zaman kami), bahwa tidak ada orang yang meninggalkan sholat berjama'ah kecuali orang munafik yang telah diketahui kemunafikannya atau orang yang sakit".


JADI KIRA-KIRA MENURUT ANDA SHOLAT BERJAMA'AH DI MASJID BAGI LAKI-LAKI ITU HUKUMNYA APA ?

http://www.rumah-yatim-indonesia.org

Maaf, Jangan Bantu Aku ( inilah bukti penyesalanku )

Jalannya tertatih menapaki beberapa anak tangga masjid, di setiap anak tangga ia berhenti untuk mengambil nafas panjang. Wajahnya menyeringai setiap kali kakinya menapaki anak tangga, lenguhan nafasnya lumayan terdengar dari jarak beberapa meter. Namun dari bibirnya selalu keluar kalimat “Allahu Akbar”. Dan ucapan “Alhamdulillah” penuh perasaan spontan keluar dari lelaki tua itu setelah anak tangga terakhir berhasil dicapainya. Matanya berbinar, wajahnya berseri sambil melangkah perlahan memasuki ruang utama masjid.

Ia pun mengambil posisi di sisi dinding serambi masjid untuk melaksanakan sholat sunnah sebelum sholat fardhu. Tubuhnya gemetar sepanjang ia berdiri, mungkin alasan itulah ia memilih posisi di sisi dinding agar bisa berpegangan jika hendak bangun dari sujud atau duduk untuk berdiri lagi. Demikian adanya yang terjadi, kakinya gemetar menahan tubuhnya, sedangkan ia harus bersusah payah saat harus berdiri lagi. Sebuah perjuangan tengah dipertontonkan oleh lelaki tua itu, mata ini tak ingin lepas dari gerak-geriknya yang semakin memikat.

Tak sesederhana yang tampak sekilas dari perjuangan sholat yang tengah diperagakan lelaki tua itu. Mulai dari cara ia berjalan memasuki halaman masjid, kemudian tertatih sambil meringis menapaki satu persatu anak tangga, dilanjutkan sholat sunnah di sisi dinding sambil kaki terus gemetar. Nafasnya tersengal menjalani semua itu, bagaikan seorang yang tengah memanggul beban berat di pundaknya yang sama sekali tak bisa ia lepaskan namun harus tetap dipikul beban itu. Kasihan, perasaan ini yang akhirnya terbersit di benak.

Sesaat sebelum iqomat berkumandang, saya mendekati lelaki tua ini. Setelah berbasa-basi, berkenalan dan mencoba mengakrabinya, saya menyampaikan rasa iba saya kepadanya dan menyarankan untuk sholat sambil duduk saja jika memang tak kuat untuk berdiri.

Seketika matanya menatap saya tajam tepat ke arah mata saya. Merasa bersalah saya mengeluarkan kata-kata itu kepadanya. “Maaf pak bila kata-kata saya salah, saya hanya…”

Lelaki tua itu segera menepuk pundak saya dan berkata, “Anak muda… saya memaksakan diri berjalan tertatih-tatih dari rumah ke masjid, memaksakan diri sambil menahan sakit menaiki anak tangga satu persatu, memaksakan diri untuk tetap berdiri dalam sholat saya agar Allah tahu betapa menyesalnya saya yang telah menyia-nyiakan masa muda dengan tidak banyak beribadah…”

“Waktu masih gagah seperti Anda, saya tidak banyak belajar agama apalagi menjalankannya. Banyak perintah Allah saya abaikan, sholat hampir selalu saya tinggalkan. Sekarang sudah setua ini saya baru sadar betapa nikmatnya beribadah dan berdekatan dengan Allah. Karenanya, saya abaikan rasa sakit dan letih ini untuk terus sholat dan memerbanyak ibadah lainnya. Saya… hanya ingin Allah melihat saya menyesal telah mengabaikan Dia selagi saya muda” matanya masih menatap saya yang tertunduk.

Iqomat pun berkumandang, ia menolak untuk saya bantu berdiri. Saya jadi malu sendiri, bukan kepada lelaki tua itu, melainkan pada diri sendiri yang masih gagah namun belum maksimal beribadah. Malu kepada Allah yang masih memberikan saya kemampuan untuk banyak beribadah. Astaghfirullah…

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa " (QS.Ali Imron 3:133)

Sahabat……., tak ada kata telat bagi Allah untuk menerima taubat kita, justru Allah sangat sangat rindu dan sangat-sangat bahagia ketika kita berjuang dengan segala keterpaksaan meninggalkan segala bentuk bentuk khilaf dan dosa yang masih sangat susah untuk kita tinggalkan, jangan pula merasa sudah sempurna dengan segala amal yang telah kita kerjakan, maka rasa harap dan takut kita kepada Allah harus senantiasa kita semai dan kita rawat.
========================================================================

Info lebih lengkap http://www.rumah-yatim-indonesia.org/

Senin, 25 Januari 2010

Kalung Alifia Bilqis

Just wanna be honest…

Beberapa hari ini bee mengalami masa dimana bee musti lebih tegar dan kuat lagi. Rindu ½ mati mengingatkan bee dengan beberapa hal yang membuat bee lebih bersemangat meniti hidup, ya dan entah mengapa tiap malam bee ditemani dengan mimpi yang sama, ya sama seperti kejadian beberapa bulan lalu, yang sampai sekarang masih menguatkan hati bee, walaupun bee sudah pamit, demi menjaga dan membersihkan niat ini. Dan bee merasa yakin, semakin didekatkan… langkah yang terkadang terseok dan akan tumbang ditegakkan kembali oleh-Nya.
Mimpi semalam sungguh membuat bee semakin tegar menapaki jlan nie, bermain piano dengannya, setelah sholat berjamaah melepas penat dan lelah setelah seharian berkecamuk dengan kefanaan dunia hanya mengharap keridhoan-Nya… sungguh suatu hal yang luar biasa, setelah sekian lama, dan semoga dimudahkan….
Sebuah prolog, ada kisah indah setelah ini, kisah yang membuat hati kita akan terbuka dan percaya akan kuasa-Nya, saat kerinduan bersua dengan-Nya membuncah….


Kalung Alifia Bilqis

Ini cerita tentang Bilqis, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun. Pada suatu sore, Bilqis menemani Umi-nya berbelanja di suatu supermarket. Ketika sedang menunggu giliran membayar, Bilqis melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Bilqis sangat ingin memilikinya.

Tapi... Dia tahu, pasti Umi-nya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji : Tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli. Dan tadi Uminya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik.

Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya : "Umi,bolehkah Bilqis memiliki kalung ini ? Umi boleh kembalikan kaos kaki yang tadi... " Sang Umi segera mengambil kotak kalung dari tangan Bilqis.Dibaliknya tertera harga Rp 15,000. Dilihatnya mata Bilqis yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas. Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten...

"Oke ... Bilqis, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Umi akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?" Bilqis mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya."Terimakasih..., Umi"

Bilqis sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalung itu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Uminya. Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur. Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata uminya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau...

Setiap malam sebelum tidur, Abi Bilqis akan membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Abi bertanya "Bilqis..., Bilqis sayang ngga sama Abi ?"
"Tentu dong... Abi pasti tahu kalau Bilqis sayang Abi !"
"Kalau begitu, berikan kepada Abi kalung mutiaramu..."
"Yah..., jangan dong Abi ! Abi boleh ambil "si Ratu" boneka kuda dari nenek... ! Itu kesayanganku juga"
"Ya sudahlah sayang,... ngga apa-apa !". Abi mencium pipi Bilqis sebelum keluar dari kamar Bilqis.

Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Abi bertanya lagi, "Bilqis..., Bilqis sayang nggak sih, sama Abi ?"
"Abi, Abi tahu bukan kalau Bilqis sayang sekali pada Abi ?".
"Kalau begitu, berikan pada Abi kalung mutiaramu."
"Jangan Abi... Tapi kalau Abi mau, Abi boleh ambil boneka Barbie ini.. "
Kata Bilqis seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.

Beberapa malam kemudian, ketika Abi masuk kekamarnya, Bilqis sedang duduk di atas tempat tidurnya. Ketika didekati, Bilqis rupanya sedang menangis diam-diam. Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan.
Dari matanya,mengalir bulir-bulir air mata membasahi pipinya...
"Ada apa Bilqis, kenapa Bilqis ?"

Tanpa berucap sepatah pun, Bilqis membuka tangan-nya. Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya " Kalau Abi mau... ambillah kalung Bilqis"

Abi tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Bilqis.
Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih... sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Bilqis...

"Bilqis... ini untuk Bilqis. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau"

Ya..., ternyata Abi memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Bilqis.

Demikian pula halnya dengan Allah S.W.T. terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau bahkan lebih naif dari Bilqis :
Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan...

Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena kita yakin tidak akan Allah mengambil sesuatu dari kita jika tidak akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Mencintai Untuk Dicintai

Mencintai Untuk Dicintai
By:Muhammad Agus Syafiee
Catatan nie Bilqis dapat dari sahabat- Ukhty Mia- semoga manfaat. Dan semoga bernilai pahala di sisi Alloh amin.

Malam temaram menghadirkan kebahagiaan pada dirinya. Perempuan cantik itu nampak gembira, kue ulang tahun dan makan malam telah dipersiapkan sejak tadi. Dia bernyanyi dengan penuh kegembiraan, teringat dulu sewaktu awal perkenalannya, pemuda itu yang kini telah menjadi suaminya memberikan sekuntum bunga pada hari ulang tahunnya yang diberikan di tengah hujan lebat. Dirinya tertawa kecil seolah masa indah itu hadir. Boneka Winnie De Pooh dipeluknya erat. Kerinduan menghinggapi dirinya begitu sangat mendalam. Tak lama kemudian HP-nya berbunyi, SMS dari suami tercinta dibacanya, 'Sayang, maaf aku malam ini tidak bisa menemanimu, ada meeting mendadak nih, pulangnya agak malam.. Happy B' day ya..' Wajahnya berubah memerah, air matanya mengalir begitu deras. Hatinya terasa perih bagai disayat-sayat. Sakit itu menusuk sukmanya yang paling dalam. Tubuhnya limbung dan ambruk dikursi sofa. 'Kenapa aku tidak lagi dicintainya?' ucapnya lirih, tangannya berkali-kali mengusap air matanya yang dipipi. Matanya menerawang kosong. Entah apa yang ada di dalam pikirannya. Keputusasaan menoreh dihati...
Begitulah manusia modern sesungguhnya orang-orang yang menderita, kata Eric Fromm dalam bukunya 'The Art of Loving.' Penderitaan itu akibat kehausan kita untuk dicintai oleh orang lain. Kita sering kali berusaha keras melakukan apapun agar dapat dicintai. Tidak asing kita dengar ada remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas agar dirinya dicintai dan diterima oleh teman sebayanya. Para istri berjuang ikut fitness menguruskan badannya agar dicintai suaminya... Para selebritis tak segan operasi plastik agar tampil cantik di depan penggemarnya. Itulah sebagai upaya agar selalu dicintai orang lain. Semakin keras seseorang berupaya untuk dicintai maka semakin sering pula kita gagal dan kecewa sebab hal itu sangatlah mustahil membuat diri kita dicintai semua orang. Di muka bumi ini memang selalu ada orang yang mencintai diri kita dan ada orang yang membenci kita begitulah hukum kehidupan yang berlaku. Oleh sebab itu manusia modern mengalami gangguan psikologis karena kegagalan untuk dicintai...
Sekarang ini hampir banyak sekali buku yang mengajarkan kita, metode, kiat agar kita dicintai oleh pasangan hidup, teman sekantor, atasan namun sesungguhnya kecintaan makhluk bersifat sementara. Ketika seorang istri berusaha keras mendapatkan cinta suaminya, akhirnya sang istri mendapatkan cinta suami datang dan pergi sesukanya. Sang suami tak mencintai istrinya sepanjang masa. Ada waktu cinta suaminya berkurang atau hilang sama sekali. Demikian sebaliknya suami juga tidak akan mendapatkan cinta istrinya kekal abadi, seperti dalam lantunan lagunya Anang yang berjudul 'Separoh Nyawaku Pergi.' Itulah cermin bahwa kecintaan manusia takkan ada yang pernah abadi...
Pernah ada ustadz muda yang mengatakan kepada saya, menjadi ustadz itu tak ubahnya seperti sopir angkot. Kita harus tunduk dengan kemauan penumpangnya. Jika penumpang ingin turun meski di tempat terlarang, sopirnya harus menghentikan angkotnya, jika sopirnya tidak mau, angkot tidak bakalan pernah dapat penumpang. Menurut Eric Fromm, bila ustadz seperti sopir angkot maka termasuk manusia modern yang tertipu. Mereka berusaha keras agar dicintai oleh orang lain. Bisa saja mendapatkan cintanya tetapi begitu sedikit demi sedikit ditinggalkan oleh umat maka yang ada hanyalah dirundung kekecewaan dan sakit hati....
Tidak ada salahnya kita simak kata Eric Fromm bahwa, ' Mungkin sudah saatnya kita memberitahukan mereka untuk belajar mencintai.' Eric Fromm menyarankan untuk menyembuhkan penyakit ini adalah dengan mencintai. Kebahagiaan hidup kita sangatlah ditentukan pada apa yang kita cintai. Mencintai tidaklah bergantung apakah dirinya dicintai atau dibenci, apapun yang dilakukan tidak lagi didasarkan kepada keinginan untuk dicintai namun dia melakukan apapun karena mencintai yang hakiki. Mencintai yang hakiki adalah mencintai Alloh SWT dan RasulNya. Untuk kita bisa mencintai Alloh SWT dan RasulNya, kita haruslah belajar mencintai kedua orang tua kita, mencintai pasangan hidup kita,mencintai anak-anak kita itulah tahapan paling dasar sampai kemudian kita mencintai kepada sekeliling kita,lingkungan kita, fakir miskin, anak-anak yatim dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan.Di dalam hati terucap dengan lirih tanpa terasa, 'Aku selalu mencintaimu Ya Alloh, Ya Rasulullah. Jadikan kami hamba-Mu yang mencintai setiap makhluk-MU karena-MU.Amin..amin..amin

Note: dan aku pun semakin menyadari bahwa mencintai adalah suatu pekerjaan yang menyenangkan, walaupun orang yang kita cintai bersikap dingin kepada kita tapi ada kepuasan batin tersendiri saat kita menghabiskan sisa umur ini dengan mencintainya. Apapun dan bagaimanapun keadaan orang yang kita cintai baik masalalu atau masa sekarang, penerimaan yang apa adanya, keikhlasan dalam berbagi, meniti sisa hidup dengan mengisi kerinduan yang sempat kosong dengan cinta yang hakiki aku rasa cukup. Menebarkan cinta dan persaudaraan dimana kita memijakkan kaki nie, menebarkan senyuman untuk menguatkan hati orang yang kita sayang gak ada salahnya. Membayar kesalahan dengan menawarkan persahabatan, juga gak salah.. tapi terkadang orang mengartikan lain, biarlah Alloh yang membukakan hatinya. Dan hati ini semakin terbuka saat Alloh memberikan aku sebuah hadiah yang indah, ya aku mengatakan nya hadiah, (dengan sakitku ini) agar aku bisa lebih sabar, lebih ikhlas menerima keputusan-Nya dan lebih lapang. Alhamdulillah Alloh masih sayang aku, dan aku semakin menghargai nikmat sehat yang diberikan Alloh, nikmatnya berkumpul dengan keluarga (walaupun terkadang “berantem” dengan adik-adikku), nikmatnya bekerja dan nikmatnya menghabiskan sisa waktu dengan terus belajar dan insya Alloh mengamalkannya… dan aku sekarang lebih mencintai amanahku, apapun itu, karena salah satu bentuk cintaku pada-Mu… karena aku yakin Engkau sangat mencintaiku… trimakasih Ya Rabb…

Lelaki di Tahun Keduapuluhlimanya


Lelaki di Tahun Keduapuluhlimanya
By Zamzam M. Ma'mun

"Ya..., Umar memang tidak melihat kita, bu. Tapi Rabb-nya Umar senantiasa menatap kita." Masih terdengar di telinga Umar bin Khatab jawaban lembut tapi tajam dari seorang gadis kepada ibunya yang menyuruh agar ia mencampurkan air ke dalam susu yang akan dijualnya. Umar terpesona dengan keluhuran akhlak gadis, anak penjual susu yang dicuri dengarnya semalam, dan hari itu Umar berniat mengumpulkan putera-puteranya. Di hadapan putera-puteranya Umar mengutarakan keinginan agar gadis itu menjadi isteri dari salah satu puteranya. Pernikahan barakah akhirnya berlangsung antara salah seorang putera Umar dengan gadis tersebut. Dan muara dari kisah kasih ini adalah lahirnya Khalifah Rasyidah yang kelima, Umar bin Abdul Aziz.
Umar bin Khatab sebagai sosok bapak, dalam sepenggal kisah bijaknya di atas, mungkin sangat dirindukan oleh banyak anak-anak lelaki yang sudah ingin menikah. "Kapan ya, ayah memanggilku untuk menawarkan seorang gadis cerdik yang shalihah untuk menjadi isteriku" bayang mereka setelah membaca kisah Umar di atas. "Ah, andai ayahku adalah Umar..."
Pernikahan memang selalu dikesankan indah. Atau memang benar-benar indah. Terutama bagi mereka yang ingin segera mengalaminya. Seorang kawan bilang, dunia setelah pernikahan bagi para bujangan adalah alam ghaib yang penuh misteri. Keindahan dan kenikmatannya-juga pahit getirnya-hanya bisa dirasakan oleh mereka yang telah memasuki alam ghaib itu. Dan keindahan itu jadi lebih awal dirasakan jika tanpa disangka-sangka orang tua menawarkan "seseorang" yang sangat sesuai dengan kriteria yang diidamkan-dan tentunya kita dalam kondisi siap. Orang tua yang sangat memahami anaknya, seperti Umar bin Khatab.
Mungkin terlalu melankolis jika seorang lelaki mengharapkan penawaran dari orang tuanya. Tapi, mau gimana lagi, realita yang ada memaksa sikap melankolis itu bertunas. Kesiapan membangun rumah tangga selalu diidentikan dengan kesiapan materi, dan itu seringkali tidak dimiliki oleh kebanyakan lelaki seusia Rasulullah Saw.-ketika Beliau menikah-yang baru saja selesai kuliah. Memang kesiapan materi sangat penting untuk membangun mahligai rumah tangga, terutama kalau kita ingin mencontoh Rasulullah Saw. Selain usianya 25 tahun ketika beliau menikah, kita juga harus tau bahwa mahar Rasulullah untuk masing-masing isterinya tak kurang dari 400 dinar (atau kira-kira senilai 180 juta rupiah, untuk uang sekarang). Tapi itu juga bukan segalanya, bukankah Rasulullah juga menikahkan Sayidina Ali dengan puterinya, Fatimah Az-Zahra, hanya dengan mahar baju besi yang tidak seberapa?
Memasuki usia duapuluh lima tahun, seorang lelaki sering kali dihadapkan pada sebuah pertanyaan wajib, "kapan sih kamu nikah?" setiap orang selalu menanyakan hal tersebut. Atau kalau tidak, ia sendiri yang bertanya kepada diri sendiri. "Ya, kapan ya, aku nikah?"
Dalam lamunan, ketika seorang lelaki yang mendekati usia duapuluh lima tahun bervisualisasi tentang masa depannya, sering kali menciptakan gambaran ideal tentang pernikahan dan kehidupan rumah tangga. Bagaimana ia ingin menjadi suami dari isteri yang cerdik, cantik dan shalehah; bagaimana ia akan membahagiakan isterinya tersebut dengan memenuhi segala kebutuhannya; bagaimana ia juga akan senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya dengan memberi berbagai hadiah dan perhatian, tidak lupa untuk menjadi menantu yang terbaik bagi ibu-bapak mertua, juga menjadi ipar yang baik; bagaimana ia ingin bisa membangunkan rumah yang luas untuk keluarga kecilnya; bagaimana ia memberi nama putera-puterinya dengan nama-nama yang indah dan baik, mendidik mereka dengan didikan yang baik dan benar. Semuanya dilamunkan dengan sangat ideal dan indah.
Tapi, ketika visualisasinya selesai dan kembali mendarat di bumi ia mendapati realita yang tidak seindah lamunan. Ia pun sadar bahwa semua yang dilamunkannya bukan sesuatu mudah untuk diwujudkan. Tidak mudah mendapatkan isteri yang cantik luar dalam, sama susahnya dengan mendidik diri sendiri agar tampan luar dalam, atau bahkan lebih susah. Bukan perkara gampang mewujudkan kemapanan ekonomi bagi pebisnis pemula. Tidak murah membangun rumah luas dan nyaman untuk keluarga kecilnya. Lalu, tidak gampang juga membagi cinta untuk semua, anak-isteri, ayah-ibu, mertua, dan saudara-saudara. Seringkali segala keterbatasan yang dimiliki mendatangkan kesalah-pahaman bagi orang-orang yang dicintai. Mendidik anak-anak juga tidak semudah memilihkan nama yang indah dan baik untuk mereka. Semuanya perlu persiapan yang benar-benar matang. Dan visualisasi adalah satu tahap persiapan itu. Karena kalau dalam lamunan saja belum pernah ada, apalagi dalam kenyataan.
Dari sini kita temukan inti persoalannya: kesiapan. "Kematangan" banyak lelaki usia duapuluh lima tahun tidak beriringan dengan kesiapan mereka untuk survive di jenjang kehidupan yang lebih tinggi. Ketidaksiapan secara finansial sering kali menjadi alasan utama untuk menunda pernikahan, padahal jawaban seorang kawan sangat bagus untuk menangkis alasan ini. Orang yang sudah bekerja sebelum menikah mungkin di-PHK , orang yang sudah berwiraswasta sejak masa lajang juga bisa bangkrut, kenapa mereka berani menikah? Sebaliknya, orang yang belum dapat kerja, setelah menikah mungkin dapat pekerjaan, orang yang masih belajar berwiraswasta, setelah menikah mungkin menjadi wiraswastawan yang berhasil, kenapa mereka takut menikah? Persoalannya adalah kepada siapa kita bertawakal? Apakah kita bertawakal kepada instansi tempat bekerja atau kepada Allah? Kalau kita tawakal kepada Allah yang Maha Memberi rizki, kenapa kita terlalu bersandar pada pekerjaan atau kesuksesan bisnis?
Sungguh, yang terpenting dari kesiapan itu bukan ketersediaan, melainkan mentalitas. Kesiapan mental untuk menghadapi apapun kondisi dan situasi kehidupan. Inilah inti ajaran tawakal. Ketersediaan akan ada habisnya, sedangkan mentalitas yang kuat bisa meyelamatkan kita dari segala bentuk ujian dan cobaan hidup. Sayangnya, mentalitas ini pula jarang ditemukan pada kebanyakan lelaki menjelang usia mereka yang keduapuluh lima tahun. Menambah lengkap ketidak-siapan mereka.
Mungkin inilah yang harus dipahami oleh semua lelaki yang mendekati usia duapuluh lima tahun tetapi masih ragu untuk memasuki "alam ghaib" pernikahan. Selain harus tahu juga bahwa usia duapuluh lima tahun yang sesuai contoh Rasulullah adalah duapuluh lima tahun dalam hitungan Tahun Hijriyah, atau sekitar duapuluh tiga tahun setengah dalam hitungan Tahun Masehi. Jadi, kalau sekarang sudah menjelang usia duapuluh lima tahun dalam hitungan Masehi, artinya sudah lewat setahun lebih dari usia Rasulullah ketika Beliau menikah. Nah lho!
Wallahu A'lam.
***
Note: catatan ini semoga menginspirasikan sahabat-sahabat yang dirahmati Alloh,terutama untuk diri saya sendiri, catatan ini saya ambil dari folder lama.
Terkadang bibir ini kelu, saat kita menginjak usia 25 tahun, menjawab pertanyaan banyak orang, dan entah mengapa terlalu banyak tuntutan di masyarakat. Jika kita kembalikan kepada pemilik kita- Alloh SWT- dan berikhtiar sesuai dengan ajaran yang dibenarkan, maka apa yang diragukan?
Seperti yang disampaikan Papa-ku “ rejeki Alloh yang mengatur dan Alloh tidak akan pernah salah dalam memberi rejeki kepada hamba-Nya. Yang terpenting ikhtiar yang benar, dan sedekah karena di dalam rejeki yang kita terima ada rejeki bagian orang lain juga. Trus yen urip kudu sumeleh yo nduk… urip neng dunia mung sepisan manfaatkan dengan baik.”
Ya itulah papaku yang sampai sekarang masih menjadi lelaki sederhana dan mengajarkan ke putrie-putrinya makna kesederhanaan, saling membantu dan ikhtiar yang benar. Papaku kerja sebagai guru paduan suara, ngiringi orgen tunggal dalam acara mantenan atau acara lain, selain itu papa kerja di swasta juga. Perjuangan beliau sungguh luar biasa, dan beliau menikah di usia 23 tahun. Saat dimana beliau masih belum punya penghasilan tetap bahkan sampai sekarang penghasilan beliau tidak tetap tergantung dari jumlah job yang diterima, sungguh Alloh Maha Besar, papa bisa menyekolahkan aku sampai di jenjang perguruan tinggi, ya aku alumni Fakultas Peternakan UGM, dan Alhamdulillah setahun sebelum aku menyandang gelar sarjana aku sudah terikat kontrak dengan perusahaan tempat aku bekerja sekarang. Genap setahun aku bekerja di perusahaan ini.
Kembali ke topic, saat hati sudah yakin dan tidak ada keraguan maka niatkan segala-Nya untuk mencari keridhoan-Nya…
Bismillah langkahkan kaki untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi umat…

Sabtu, 23 Januari 2010

HAKIKAT “AKU MENCINTAIMU…”


HAKIKAT “AKU MENCINTAIMU…”
Lelaki tua menjelang 80-an itu menatap istrinya,lekat2,nanar. Gadis itu masih terlalu belia. Baru saja mekar. Ini bukan persekutuan yang mudah. Tapi dia sudah memutuskan untuk mencintainya..
Sebentar kemudian diapun berkata,"Kamu kaget melihat smua ubanku? Percayalah! Hanya kebaikan yang kamu temui disini."Itulah kalimat pertama Utsman ibn Affan ketika menyambut istri terakhirya dari Syam-Naila.. Selanjutnya adalah bukti,sebab cinta adalah kata lain dari memberi,sebab memberi adalah pekerjaan,sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan,menumbuhkan,merawat dan melindungi itu berat,sebab pekerjaan berat itu harus ditunaikan dalam waktu lama,sebab pekerjaan berat dalam waktu lama begitu hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian kuat dan tangguh..
Maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat ia mengatakn,"AKU MENCINTAIMU" Kepada siapapun! Sebab itu adalah keputusan besar, ada taruhan kepribadian disitu.
Itu deklarasi jiwa bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tp terutama tentang kesiapan, kemampuan memberi, kesiapan dan kemampuan berkorban,kesiapan dan kemampuan pekerjaan2 cinta..
...
Sekali deklarasi cinta tidak terbukti, kepercayaan hilang lenyap. Tdk ad cinta tanpa kepercyaan..
Ini yang menjelaskan mengapa cinta yang terasa begitu panas membara di awal hubungan lantas jadi redup dan padam pada tahun berikutnya... Jalan hidup kita biasanya tidak linear, tidak juga sterusnya pendakian atau penurunan.
Karen itu, konteks dimana pekerjaan2 cinta dilakukn tidak selalu kondusif secara emosional. Tp disitulah tantangannya... Membuktikan ketulusan ditengah situasi2 yang sulit. Disitu konsistensi teruji, disitu juga integritas terbukti. Sebab mereka yang bisa mengejawantahkan cinta ditengah situasi yang sulit, jauh lebih bisa membuktiknnya dalam waktu yang longgar.
Mereka yang dicintai dengan cara begitu, biasanya mengatakan bahwa hati dan jiwanya penuh seluruh. Bahagia sebahagianya, puas spuas-puasnya, sampai tidak ad tempat bagi yang lain. Bahkan setelah sang pencinta mati.
Begitulah Naila. Utsman telah memenuhi sluruh jiwanya dengan cinta. Maka ia memutuskan untuk tidak menikah lagi setelah suaminya terbunuh.(Anis Matta)
...
Aku mencintaimu, adalah ungkapan lain dari aku ingin memberimu sesuatu. Yang terakir ni juga adalah ungkapan lain dr..
"aku akan memperhatikan diirimu dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk menjadi lebih baik dan bahagia.."
"aku akan bekerja keras untuk memfasilitasi drimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin..."
"aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian yang akan aku lakukan padamu.."
"aku juga akan melindungi dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu.."

Wallau’alam….

smg brmanfaat..

Bee trimakasih ats yg trbaik..
Smg rahmat Alloh beserta qt..amin

Proposal Nikah

KADO BUAT YANG MAU DAN SIAP MENIKAH..BARAKALLAHU….


Latar Belakang

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita. Amin

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha Melihat segala sesuatu".

Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).

Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu sungguh amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu," ataupun Kerja belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga¡¨, begitu kata mereka, padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan bersabar agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.

Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di majalah Islam, pada saat yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya ingin menyegerakan menikah.

Dasar Pemikiran

Dari Al Qur’an dan Al Hadits :

  1. "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).
  2. "Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
  3. ¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
  4. Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).
  5. Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).
  6. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).
  7. Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).
  8. Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
  9. ..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).
  10. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
  11. Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).
  12. Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
  13. Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud). 14. Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).
  14. Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
  15. "Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram."
  16. "Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).
  17. Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
  18. Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
  19. Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
  20. Rasulullah SAW. bersabda : "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari).
  21. Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang (HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani).
  22. Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
  23. Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).

Tujuan Pernikahan

  1. Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
  2. Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
  3. Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
  4. Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
  5. Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
  6. Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
  7. Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan kekeluargaan)

Kesiapan Pribadi

  1. Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah istikharah. Rasulullah SAW. bersabda : ¡§Man Jadda Wa Jadda¡¨ (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
  2. Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
  3. Termasuk tathhir (mensucikan diri).
  4. Secara materi, Insya Allah siap. ¡§Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya¡¨ (Qs. At Thalaq (65) : 7)

Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan

  • Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
  • Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
  • Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
  • Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
  • Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR. Ahmad) dan "Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dan Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik

Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini :

  • Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang:Ir, DR, SE, SH, ST, dsb
  • Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan kebanggaan tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha dari manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.)
  • Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
  • Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin semangat menyelesaikan kuliah.

Memperbaiki Niat :

Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.

Niat Ketika Memilih Pendamping

Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).

Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).

Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, ¡§Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan

Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).

Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..

Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana dan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.

Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ; misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - Qs. Al Ahzab (33),

Meraih Pernikahan Ruhani

Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Allah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.

Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS PULA (Al Izzah 18 / Th. 2)

Penutup

"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah (5) : 87).

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya cintai atas nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan. Saya sangat berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami keinginan saya. Atas restu dan doa dari Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan "Jazakumullah Khairan katsiira". "Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan.. YA ALLAH BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG LEBIH BAIK DARINYA.. Amiin"

====================================
Dedicated to : My inspiration .... yang pernah singgah dan menghuni "hati" ...Astaghfirullah !! Saat langkah ada didunia maya, tak menapak di bumi-Nya..Lalu, kucoba atur gelombang asa..Robbi kudengar panggilan-Mu tuk meniti jalan Ridho-Mu.. Kuharap ada penolong dari hamba-Mu meneguhkan tapak kakiku di jalan-Mu dan menemani panjangnya jalan dakwah yang harus aku titi.. " Saat Cinta dan Rindu tuk gapai Syurga dan Syahid di jalan-Nya makin membuncah.."

====================================

Maraji / Referensi :

  1. Majalah Ishlah, Edisi Awal Tahun 1995.
  2. Fiqh Islam, H. Sulaiman Rasyid, 1994, Cet. 27, Bandung, Sinar Baru Algesindo.
  3. Fikih Sunnah 6, Sayyid Sabiq, 1980, cet. 15, Bandung, Pt. Al Ma'arif.
  4. Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Muhammad Faudzil Adhim, 1998, Yogyakarta, Mitra Pustaka.
  5. Indahnya Pernikahan Dini, Muhammad Faudzil Adhim, 2002, Cet. 1, Jakarta, Gema Insani Press.
  6. Rintangan Pernikahan dan Pemecahannya, Abdullah Nashih Ulwan, 1997, Cet. 1, Jakarta, Studia Press.
  7. Perkawinan Masalah Orang muda, Orang Tua dan Negara, Abdullah Nashih Ulwan, 1996, Cet. 5, Jakarta, Gema Insani Press.
  8. Kebebasan Wanita, jilid 1, 5, 6, A.H.A. Syuqqah, 1998, Cet.1, Jakarta, Gema Insani Press
  9. Sulitnya Berumah Tangga, Muhammad Utsman Al Khasyt, 1999, Cet. 18, Jakarta, Gema Insani Press.
  10. Majalah Cerdas Pemuda Islam Al Izzah, Wahai Pemuda, Menikahlah, No. 17/Th. 2 31 Mei 2001, Jakarta, YPDS Al Mukhtar.