Balong Watu, 28 Agustus 2009
Bintang entah kenapa dia sangat menyenangi senja… senja yang tiap waktu selalu menjadi kawannya saat bintang menghabiskan lelah setelah seharian berkutat dengan kesibukan duniawi…
Senja sangat setia dengan untaian senyumnya saat bintang menyapanya…
Gak tau kenapa senja selalu saja indah… setelah seharian mentari menemani kita, saat mentari mo tenggelampun masih memberikan seutas senyum simpulnya yang indah, dan ketika itu sang Bulan menggantikan mentari…
Bintang senja, terinspirasi dari nama laptop sahabat aku… gak jauh beda dari aku yang no profile… entah apa yang dilakukannya sekarang ya??? I’m really miss my best friends, muga-muga skripsinya cepet kelar…
Hari ini puasa Ramadhan udah dapat seminggu… luar biasa, semoga Ramadhan ini membawa berkah yang indah buat Senja dan semoga Bintang juga…
Senja seorang muslimah yang tomboy dengan jilbab menjuntai yang menutupi dadanya, perawakannya tinggi besar seperti Papanya, ceria, penuh semangat (kebawa shio kali ya ^_^), and wanna be best motivator and owner farm selain jadi Kepala Dinas (banyaak amat maunya ya…. Tapi yang utama jadi umahat yang sholeh buat anak-anaknya dan suaminya amin)… Senja bekerja di salah satu perusahan swasta yang menempa dia menjadi seperti sekarang… sesosok muslimah yang Insya Alloh kuat, dan semoga tetap istiqomah…
Senja hanya wanita biasa yang bisa menangis juga… hal terberat dalam hidupnya ketika dia harus kehilangan calon suaminya… tetapi itu membuatnya tersadarkan cinta, sayang dan suka kita kepada manusia, ataupun makhluk tidak boleh melebihi rasa sayang kita kepada ALLOH dan Rasul-Nya… Senja memiliki Alloh yang selalu ada di hatinya, keluarga yang support dia, sahabat dan orang yang sayang dia.. hingga akhirnya datang hari itu…
Tepatnya Ramadhan hari ke- 4… dia bertemu dengan Bintang, pertemuan yang tidak disengaja sama sekali… di suatu Instansi Pemerintahan tempat Bintang bekerja… Pertemuan yang lumayan singkat dan bisa menjadikan sumber inspirasi bagi Senja… Hari-hari Senja di isi dengan kehidupan yang baru, bersama Bintang yang Insya Alloh saling mengingatkan dalam setiap kebaikan… amin…
Udah ah… wanna gave you something… nie Senja ambil dari file Kakak Senja yang sekarang kerja di perusahaan yang sama dan alhamdulillah beliau diangkat jadi Kepala Departemen… semoga bermanfaat…
Did I Marry The Right Person? '
Cerita di bawah ini sangat bagus, bagi yang masih single maupun yang sudah
menikah. Bagi mereka yang masih single bisa mengambil pelajaran dari
cerita ini, dan bagi yang sudah menikah cerita ini bisa jadi guideline
untuk meningkatkan ikatan pernikahan yang udah dijalani.
'Apakah saya menikah dengan orang yang tepat?'
Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba
melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah, 'Bagaimana saya tahu kalo saya
menikah dengan orang yang tepat?' Saya melihat ada seorang lelaki
bertubuh besar duduk di sebelahnya jadi saya menjawab 'Ya.. tergantung.
Apakah pria disebelah anda itu suami anda?'
Dengan sangat serius dia balik bertanya 'Bagaimana anda tahu?!'
'Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini.'
Inilah jawabannya…..
SETIAP ikatan memiliki siklus.Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda
merasakan jatuh cinta dengan pasangan anda. Telpon darinya selalu
ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian sayangnya, dan begitu menyukai
perubahan sikap-sikapnya yang bersemangat begitu menyenangkan.
Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit. Jatuh cinta
merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu spontan. Nggak
perlu berbuat apapun.. Makanya dikatakan 'jatuh' cinta
Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan 'aku mabuk cinta'.
Bayangkan ekspresi tersebut! Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan
apapun lalu tiba-tiba sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda.
Jatuh cinta itu mudah. Sesuatu yang pasif dan spontan. Tapi setelah
beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar. Perubahan
ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan. Perlahan tapi
pasti.. telpon darinya menjadi hal yang merepotkan, belaiannya nggak
selalu diharapkan dan sikap-sikapnya yang bersemangat bukannya jadi hal
yang manis tapi malah nambahin penat yang ada.
Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu.
Namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda, anda akan mendapati
perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan, pada saat anda jatuh
cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan pada tahapan-tahapan
selanjutnya.
Dan pada situasi inilah pertanyaan 'Did I marry the right person?'
mulai muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya..
Nah Lho!
Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta
yang pernah terjadi, anda mungkin mulai berhasrat menyelami eforia-eforia
cinta itu dengan orang lain. Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas.
Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu dan
mencari pelampiasan di luar. Berbagai macam cara, bentuk dan ukuran untuk
pelampiasan ini, menginkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas.
Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya,
hobinya, pertemanannya, nonton TV hingga merasa bosan, ataupun hal-hal
yang menyolok lainnya.
Tapi tahu tidak?! Bahwa jawaban atas dilema ini tidak ada di luar, justru
jawaban ini hanya ada di dalam pernikahan itu sendiri. Mencari
pelarian?? Silahkan. Anda bisa! Bisa saja ataupun boleh saja anda mencari
pelarian. Mungkin pada saat itu anda akan merasa lebih baik. Tapi itu
bersifat temporer, karena setelah beberapa tahun anda akan mengalami
kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda).
Karena (pahamilah dengan seksama hal ini)
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN
KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN, DAN
TERUS MENERUS..!
Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan. Cinta TIDAK
AKAN PERNAH begitu saja terjadi. Kita tidak akan bisa MENEMUKAN cinta yang
selamanya, tapi kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.
Benar juga ungkapan 'diperbudak cinta' Karena cinta itu BUTUH waktu,
usaha, dan energi. Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK.
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga
berjalan dengan baik. Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI.
Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan ataupun tanpa
pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar. Sama halnya dengan
hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya Gravitasi), dalam suatu ikatan
rumah tangga juga ada hukumnya. Sama halnya dengan diet yang tepat dan
olahraga yang benar dapat membuat tubuh kita lebih kuat. Beberapa
kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga DAPAT membuat rumah tangga itu
lebih kuat. Ini merupakan reaksi sebab akibat. Jika kita tahu dan mau
menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita bisa 'MEMBUAT' cinta
bukan 'JATUH'. Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan
sebuah DECISION, dan bukan cuma PERASAAN...!
" Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk
dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan
cara yang sempurna ".
Cerita di bawah ini sangat bagus, bagi yang masih single maupun yang sudah
menikah. Bagi mereka yang masih single bisa mengambil pelajaran dari
cerita ini, dan bagi yang sudah menikah cerita ini bisa jadi guideline
untuk meningkatkan ikatan pernikahan yang udah dijalani.
'Apakah saya menikah dengan orang yang tepat?'
Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba
melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah, 'Bagaimana saya tahu kalo saya
menikah dengan orang yang tepat?' Saya melihat ada seorang lelaki
bertubuh besar duduk di sebelahnya jadi saya menjawab 'Ya.. tergantung.
Apakah pria disebelah anda itu suami anda?'
Dengan sangat serius dia balik bertanya 'Bagaimana anda tahu?!'
'Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini.'
Inilah jawabannya…..
SETIAP ikatan memiliki siklus.Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda
merasakan jatuh cinta dengan pasangan anda. Telpon darinya selalu
ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian sayangnya, dan begitu menyukai
perubahan sikap-sikapnya yang bersemangat begitu menyenangkan.
Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit. Jatuh cinta
merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu spontan. Nggak
perlu berbuat apapun.. Makanya dikatakan 'jatuh' cinta
Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan 'aku mabuk cinta'.
Bayangkan ekspresi tersebut! Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan
apapun lalu tiba-tiba sesuatu datang dan terjadi begitu saja pada anda.
Jatuh cinta itu mudah. Sesuatu yang pasif dan spontan. Tapi setelah
beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar. Perubahan
ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan. Perlahan tapi
pasti.. telpon darinya menjadi hal yang merepotkan, belaiannya nggak
selalu diharapkan dan sikap-sikapnya yang bersemangat bukannya jadi hal
yang manis tapi malah nambahin penat yang ada.
Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu.
Namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda, anda akan mendapati
perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan, pada saat anda jatuh
cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan pada tahapan-tahapan
selanjutnya.
Dan pada situasi inilah pertanyaan 'Did I marry the right person?'
mulai muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya..
Nah Lho!
Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta
yang pernah terjadi, anda mungkin mulai berhasrat menyelami eforia-eforia
cinta itu dengan orang lain. Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas.
Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu dan
mencari pelampiasan di luar. Berbagai macam cara, bentuk dan ukuran untuk
pelampiasan ini, menginkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas.
Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya,
hobinya, pertemanannya, nonton TV hingga merasa bosan, ataupun hal-hal
yang menyolok lainnya.
Tapi tahu tidak?! Bahwa jawaban atas dilema ini tidak ada di luar, justru
jawaban ini hanya ada di dalam pernikahan itu sendiri. Mencari
pelarian?? Silahkan. Anda bisa! Bisa saja ataupun boleh saja anda mencari
pelarian. Mungkin pada saat itu anda akan merasa lebih baik. Tapi itu
bersifat temporer, karena setelah beberapa tahun anda akan mengalami
kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda).
Karena (pahamilah dengan seksama hal ini)
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN
KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN, DAN
TERUS MENERUS..!
Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan. Cinta TIDAK
AKAN PERNAH begitu saja terjadi. Kita tidak akan bisa MENEMUKAN cinta yang
selamanya, tapi kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.
Benar juga ungkapan 'diperbudak cinta' Karena cinta itu BUTUH waktu,
usaha, dan energi. Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK.
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga
berjalan dengan baik. Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI.
Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan ataupun tanpa
pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar. Sama halnya dengan
hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya Gravitasi), dalam suatu ikatan
rumah tangga juga ada hukumnya. Sama halnya dengan diet yang tepat dan
olahraga yang benar dapat membuat tubuh kita lebih kuat. Beberapa
kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga DAPAT membuat rumah tangga itu
lebih kuat. Ini merupakan reaksi sebab akibat. Jika kita tahu dan mau
menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita bisa 'MEMBUAT' cinta
bukan 'JATUH'. Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan
sebuah DECISION, dan bukan cuma PERASAAN...!
" Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk
dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan
cara yang sempurna ".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar