Bismillaahirrahmaanirrahiim,,
Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salihah,” demikian sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.”
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Calon suamiku yg kukasihi tiada pernah aku bermimpi engkau akan menyatakan niatmu untuk menikahi tahun depan, saat itu hatiku tiba-tiba gelisah, aku panik bercampur bahaggia rasanya aku tak sabar menunggu saat-saat yang paling bersejarah dalam hidupku itu?bergitu bahagianya hatiku, ingin aku berbagi rasa dengan para sahabatku, lalu dengan bangganya aku menceritakan tentang dirimu yang sangat mencintai Alloh kepada sahabat-sahabatku?alangkah terkejutnya aku mendengar perkataan mereka tentang dirimu, beberapa sahabat wanitaku bertanya padaku ?apa loe serius mau nikah sama cowo yg sok alim?…loe tau kan cowo yg sok alim itu pasti ngekang istrinya gak boleh keluar rumah, gak boleh kerja, malahan ada yg suruh istrinya pake cadar, ih gw seh ogah!!!?, dan salah satu sahabat lelakiku mengatakan ?serius loe mau nikah secepet itu, loe kan belum pernah liat orangnnya, mending PACARAN dulu 2 ato 3 thn buat saling kenal?kalo gw seh sebagai seorang modern, realistis dan open minded gak mau nikah cepet-cepet, dan nantinya gw bakal kasih kebebasan buat istri gw, kan wanita berhak bebas juga??kata-kata itu bagai petir menyambar hatiku, aku tak menyangka sahabat-sahabat yg selama ini sangat dekat denganku ternyata menganut faham kebebasan dan faham modernisasi?sesaat niatku untuk menikahimu karena mencari Ridha Alloh pun menghilang, syukurlah aku tersadar dan kupanjatkan do?a dengan sungguh-sungguh kepada sang Illahi agar Ia memberikan Petunjuk-Nya kepadaku?SubhanAlloh niatku yg telah memudar kembali jernih sejernih air zam-zam, tiada ada kebimbangan dan keragu-raguan dalam hatiku?Kini jika kelak aku menjadi istrimu dapat kuyakinkan padamu bahwa:
Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terpasung jika kelak engkau memerintahkanku untuk berhenti bekerja?aku merasa bahwa perintahmu itu adalah karena engkau terlalu mencintaiku, sehingga engkau sama sekali tidak rela melihatku bekerja keras demi mencari kekayaan dunia? Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terpenggal jika kelak engkau memaksaku menutup auratku atau bahkan memaksaku mengenakan cadar sekalipun?aku merasa bahwa paksaanmu itu adalah karena engkau begitu mencemburuiku, sehingga engkau tidak akan pernah ikhlas jika lelaki lain memandangi tubuhku dengan tatapan nafsu?
Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terbelenggu jika kelak engkau tidak memperbolehkanku mempekerjakan pembantu dalam rumah tangga kita?aku merasa laranganmu itu adalah karena engkau sangat menyayangiku, sehingga engkau tidak ingin aku menyesal dikemudian hari karena aku tidak bisa melihat anak-anak kita tumbuh dalam asuhanku?
Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terhalang jika kelak engkau melarangku untuk bebas keluar rumah tanpa seizinmu?aku merasa aturanmu itu adalah karena engkau sangat merindukan dan mengkhawatirkanku, sehingga engkau akan merasa gelisah jika aku tidak berada dirumah?
Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terinjak-injak jika kelak engkau membatasi pergaulanku?aku merasa perlakuanmu itu adalah karena engkau terlalu mengasihiku, sehingga engkau tidak ingin melihatku terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang akan mengantarku memasuki pintu neraka?
Yaa?aku akan sangat berterima kasih jika kelak engkau membatasi kebebasanku bukan karena ego-mu, tetapi karena engkau sangat memahami kewajiban dan tanggung jawab yang telah Alloh berikan kepadamu sebagai seorang suami?
Aku heran dengan para istri yg menyerukan kebebasan, sungguh sangat bodoh jika seorang istri merasa bahagia saat sang suami membebaskan cara berpakaian istrinya, tahukah sang istri bahwa perlakuannya itu pertanda sang suami tidak memiliki rasa cemburu kepadanya sekalipun banyak mata lelaki buaya yg menikmati kemolekan tubuh istrinya?Dan aku heran dengan para suami yg memperbolehkan istrinya untuk keluar rumah dengan bebas, lalu saat sang suami pulang kerja didapatinya rumah berantakan dan tidak ada makan malam untuknya karena sang istri terlalu sibuk bekerja atau bergosip dengan tetangganya?Duhai calon suamiku, saat aku telah menjadi istrimu gunakanlah hakmu sebagai seorang suami untuk membimbingku, agar aku tidak akan pernah terperosok ke dalam faham kebebasan yg penuh dengan tipu daya?
Namun saat melihat kenyataannya bahwa begitu banyak rumah tangga yg awalnya saling mencintai, harmonis, dan bahagia tapi tak lama berselang rumah tangga tersebut hancur tak bersisa dan tidak sedikit pula suami-istri yang saling menyakiti baik fisik maupun mental?Aku tak bermaksud untuk meragukanmu wahai calon suamiku, aku yakin suami yg bertakwa kepada Alloh pasti akan memperlakukan istrinya dengan baik.?Tapi sebelum aku memasuki kehidupan baru denganmu, izinkanlah aku mengajukan beberapa pormohonan padamu agar engkau dapat memahami isi hatiku sebagai seorang wanita dan seorang istri?
Duhai calon suamiku?aku bukanlah robot yg tidak akan pernah merasakan letih, kelak bantulah aku dalam mengatur rumah tangga kita, jangan kau limpahkan semua urusan rumah tangga hanya padaku tanpa mau memperdulikan dan mengerti keletihanku? Duhai calon suamiku?aku bukanlah mahkluk bisu tempat engkau memuaskan nafsumu, kelah janganlah engkau mencumbuiku dengan cara yang kasar dan dingin, cumbuilah aku dengan lembut dan penuh kasih sayang? Duhai calon suamiku?aku bukanlah patung tak berperasaan, kelak setialah padaku, sayangilah aku, dan hormatilah aku layaknya ratu dalam hatimu?
Duhai calon suamiku?sungguh yang kuharapkan hanyalah kebahagiannya dalam rumah tangga kita, yang kuinginkan adalah ridha dari dirimu, yang kudambakan hanyalah genggaman tanganmu yang akan membawaku ke surga dunia dan akhirat?Untuk itu ajaklah aku untuk menyelammi kehidupan yang paling berbahagia, mari kita saling mengerti, memahami, dan mengasihi selayaknya dua insan yang raga dan jiwanya telah saling menyatu?oh sungguh bahagianya aku jika memiliki suami yang akan mengajariku dengan cinta dan membimbingku dengan kasih?SubhanAlloh?
Duhai calon suamiku?sebelumnya aku ingin berterima kasih padamu karena kelak engkaulah yang akan membawaku memasuki surga yang tiada akan pernah terbayangkan indahnya, engkaulah yang akan menuntunku mencapai Ridha Illahi, engkaulah yang akan menjagaku dalam mengarungi lautan hidup, engkaulah yang akan menjadi sandaran saat ragaku letih dan bersedih, engkaulah yang akan membantuku untuk menjadi seorang ibu yang paling berbahagia, engkaulah yang akan menemaniku disaat usiaku telah senja, dan engkaulah yang akan menjadi tempat untuk aku mencurahkan seluruh perasaan hatiku?Sungguh aku akan menjadi istri yg paling berbahagia jika memiliki suami yg menyayangi dan mencintaiku karena Allad dan semoga itu adalah dirimu? Calon suamiku sekian surat cinta untukmu yang kutulis penuh dengan kasih dan harapan?Semoga Alloh selalu Meridhai dan Memberkahi rumah tangga kita nanti dengan kebahagiaan yg tiada akan pernah berakhir?Amiieen?
Walhamdulillaahi Robbil 'aalamiin,,,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Senin, 06 Desember 2010
pengalaman berjilbab
Pertama kali mengenakan jilbab jujur, aku tidak memiliki jawaban yang pasti, aku HANYA ingin pulang, kembali ke ALLAH … yang waktu itu kurasakan adalah sudah bukan waktunya lagi aku bermain-main dengan dunia, menjadi gadis tomboy, seenaknya sendiri dan tenyata aku lelah… bukan kebahagiaan itu yang aku cari, dan bukan itu arti bahagia, lalu DIMANA?
Dan aku mengayunkan langkah untuk mencari ALLAH, dan langkah pertama aku adalah mengenakan Jilbab. Sumber idenya adalah dari sahabat-sahabatku-lebih tepatnya anggota gengku di SMU- semua anggota genk berjilbab kecuali aku, kami dari berbagai karakter yang bisa dibilang cukup berbeda, selain itu keinginan berjilbab muncul dari sifat romantismeku, Jika aku ingin mendekat kepada kekasihku maka hal pertama adalah aku harus mempercantik diri, ALLAH menyukai perempuan yang menutup auratnya dengan hijab, perhiasan seorang perempuan muslimah adalah akhlaknya yang solehah, orang akan langsung mengenali aku bahwa aku adalah muslim karena jilbab aku, karena jika tidak maka aku tidak ada bedanya dengan yang bukan … iya HANYA ini langkah awal aku. HANYA ini.
Dan dalam langkah awal ini, banyak hal yang manghadang… Mulai dari orang tuaku yang tidak memahami keputusanku, dalam benak mereka berjilbab adalah pengekakangan terhadap segala bentuk aktifitasku, dan masa depanku (orang tuaku pengen aku masuk AKLPOL) butuh waktu yang tak sebentar meyakinkan orang tuaku. Dan pertama kali metamorforsisku aku mengenakan jilbab yang seadanya, ya sangat seadanya. Yang bisa dibilang belum memenuhi syariat, seragam sekolah pun aku mencari bekas dari kakak kelasku, dan akhirnya pada satu masa orang tuaku pun memahami keputusanku.
Kemudian tarikan tarikan ALLAH terus membetot ubun-ubun aku untuk melepaskan semua atribut kejahiliahan aku … Tanpa aku sadari, aku mulai mencintai hal-hal yang menuju kepada sang pemilik napasku, tanpa aku sadari aku terbawa arus kebaikan, aku tenggelam didanau pengajian,ya danau pengajian yang selama nie tak pernah tersentuh olehku, sebuah danau yang memberiku obat atas kehausan yang selama nie kuderita, dan semua kerinduanku terobati sudah, tepat ketika aku diterima di salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta. Ya di Fakultas Peternakan-UGM- tempat yang tek pernah aku bayangkan sebelumnya….
Metamorforsisku berjalan kembali, hati ini dan mata ini benar2 terbuka, ketika aku ikut AAI dan pertama kali bertemu dengan Mbak Murobiku, yang subhanalloh menyejukkan hatiku. Tiap apa yang diucapkannya sangat sarat makna, tak ada yang sia2, suntikan ruhiyah pelan tapi pasti merasuk ke qalbuku… dan yang membuat aku tergugah, ketika beliau mengungkapkan kerinduannya yang teramat sangat kepada Rasulullah SAW bulir-bulir air matanya jatuh membasahi gamisnya… dan saat itu akupun menangis…
Dan ternyata perjalananku tak semulus yang aku kira, aku ganti Murobbi. Ada pergolakan hebat dalam batinku, aku disuruh pake rok… duh Gusti aku belum bisa dan bagaimana dengan keluargaku jika aku berpakaian seperti itu. Akupun mulai mencari, ya mencari sosok murobi yang selama ini telah membuat aku jatuh cinta dengan Islam. Aku berada di lingkungan yang luar biasa. Tak pernah aku merasa sedamai ini sebelumnya. Hingga aku dipertemukan dengan sahabat-sahabat terkasih, yang menuntun aku mengajariku tentang ilmu agama, bagaimana bersikap dan sebagainya. Mereka tau aku masih cukup “nakal” tapi kesabaran mereka sampai sekarang membuat aku benar menyayangi mereka… dan satu hal yang aku dapat mereka, apa arti menolong tanpa pamrih… luar biasa dasyat…
Guys… mungkin pada saat kita sudah berniat mengenakan jilbab, banyak sekali pertanyaan muncul di hati, dan tak jarang pula syetan membisikkan bisikannya yang sangat syahdu dan halus ke hati kita. Pernah denger nie kagak “yang penting hatimu dulu ditutupin, gak pake jilbab gak papa kan?” Guys… hati tu sifatnya abstrak, kita juga ndak tau apa dan bagaimana yang terjadi dengan hati kita, Guys…. Akan lebih baik jika kita menutupi “yang terlihat” dulu, dan Insya Allah dengan kuasa-Nya Alloh akan menjaga kita dan menguatkan hati kita.
Bukankah indah akan semakin indah bila tertutup, akan menarik jika ia tidak terlihat, akan tetap menjadi misteri, yang tidak pernah akan selesai kecuali memiliki, sesuatu yang tidak bisa disingkap apalagi disentuh akan menimbulkan kerinduan… yang tersembunyi dengan baik dan terjaga akan memiliki nilai yang tinggi… tanpa hijab, tidak ada daya tarik, tidak ada KERINDUAN… bukankah ALLAH adalah misteri, dan tersembunyi maka kita semua merindukanNYA, bisa dibayangkan jika ALLAH terlihat oleh mata dunia kita kan? :)
Iya, inilah aku yang tidak pernah punya jawaban mengapa aku tiba-tiba kesetrum dan mengenakan jilbab … hanya ALLAH yang memiliki jawabannya karena aku tidak sanggup menjawab, yang pasti ketika kening menyentuh sajadah, ketika air mata tumpah saat tahajud, ketika tangan terangkat tinggi-tinggi untuk memohon ampunan, ketika titik NOL adalah titik kepasrahan aku atas semua yang ALLAH titipkan kepada aku, ketika tidak ada lagi jarak antara ALLAH dan aku, ketika jilbab aku menutup dada aku, ketika rok panjang semata kaki menjadi perhiasan aku, sebuah impian dan cita-cita terdekatku, ya cita-cita setelah aku menyelesaikan amanahku ini, maka inilah kebahagian yang sesungguhnya aku cari kemarin …
Doakan aku kuat yah dan istiqomah dengan langkah yang aku ayunkan ini … Doakan aku kuat dan istiqomah yah dengan tarian tanpa topeng ini, dengan dawai tasbih dan hamdallah… aku ingin berpulang dengan pakaian yang disukai ALLAH.
Ya ALLAH kuatkan aku, hingga aku menutup mata, mempertanggung jawabkan semua perbuatan aku di mahkamah agung milik MU …
Dan aku mengayunkan langkah untuk mencari ALLAH, dan langkah pertama aku adalah mengenakan Jilbab. Sumber idenya adalah dari sahabat-sahabatku-lebih tepatnya anggota gengku di SMU- semua anggota genk berjilbab kecuali aku, kami dari berbagai karakter yang bisa dibilang cukup berbeda, selain itu keinginan berjilbab muncul dari sifat romantismeku, Jika aku ingin mendekat kepada kekasihku maka hal pertama adalah aku harus mempercantik diri, ALLAH menyukai perempuan yang menutup auratnya dengan hijab, perhiasan seorang perempuan muslimah adalah akhlaknya yang solehah, orang akan langsung mengenali aku bahwa aku adalah muslim karena jilbab aku, karena jika tidak maka aku tidak ada bedanya dengan yang bukan … iya HANYA ini langkah awal aku. HANYA ini.
Dan dalam langkah awal ini, banyak hal yang manghadang… Mulai dari orang tuaku yang tidak memahami keputusanku, dalam benak mereka berjilbab adalah pengekakangan terhadap segala bentuk aktifitasku, dan masa depanku (orang tuaku pengen aku masuk AKLPOL) butuh waktu yang tak sebentar meyakinkan orang tuaku. Dan pertama kali metamorforsisku aku mengenakan jilbab yang seadanya, ya sangat seadanya. Yang bisa dibilang belum memenuhi syariat, seragam sekolah pun aku mencari bekas dari kakak kelasku, dan akhirnya pada satu masa orang tuaku pun memahami keputusanku.
Kemudian tarikan tarikan ALLAH terus membetot ubun-ubun aku untuk melepaskan semua atribut kejahiliahan aku … Tanpa aku sadari, aku mulai mencintai hal-hal yang menuju kepada sang pemilik napasku, tanpa aku sadari aku terbawa arus kebaikan, aku tenggelam didanau pengajian,ya danau pengajian yang selama nie tak pernah tersentuh olehku, sebuah danau yang memberiku obat atas kehausan yang selama nie kuderita, dan semua kerinduanku terobati sudah, tepat ketika aku diterima di salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta. Ya di Fakultas Peternakan-UGM- tempat yang tek pernah aku bayangkan sebelumnya….
Metamorforsisku berjalan kembali, hati ini dan mata ini benar2 terbuka, ketika aku ikut AAI dan pertama kali bertemu dengan Mbak Murobiku, yang subhanalloh menyejukkan hatiku. Tiap apa yang diucapkannya sangat sarat makna, tak ada yang sia2, suntikan ruhiyah pelan tapi pasti merasuk ke qalbuku… dan yang membuat aku tergugah, ketika beliau mengungkapkan kerinduannya yang teramat sangat kepada Rasulullah SAW bulir-bulir air matanya jatuh membasahi gamisnya… dan saat itu akupun menangis…
Dan ternyata perjalananku tak semulus yang aku kira, aku ganti Murobbi. Ada pergolakan hebat dalam batinku, aku disuruh pake rok… duh Gusti aku belum bisa dan bagaimana dengan keluargaku jika aku berpakaian seperti itu. Akupun mulai mencari, ya mencari sosok murobi yang selama ini telah membuat aku jatuh cinta dengan Islam. Aku berada di lingkungan yang luar biasa. Tak pernah aku merasa sedamai ini sebelumnya. Hingga aku dipertemukan dengan sahabat-sahabat terkasih, yang menuntun aku mengajariku tentang ilmu agama, bagaimana bersikap dan sebagainya. Mereka tau aku masih cukup “nakal” tapi kesabaran mereka sampai sekarang membuat aku benar menyayangi mereka… dan satu hal yang aku dapat mereka, apa arti menolong tanpa pamrih… luar biasa dasyat…
Guys… mungkin pada saat kita sudah berniat mengenakan jilbab, banyak sekali pertanyaan muncul di hati, dan tak jarang pula syetan membisikkan bisikannya yang sangat syahdu dan halus ke hati kita. Pernah denger nie kagak “yang penting hatimu dulu ditutupin, gak pake jilbab gak papa kan?” Guys… hati tu sifatnya abstrak, kita juga ndak tau apa dan bagaimana yang terjadi dengan hati kita, Guys…. Akan lebih baik jika kita menutupi “yang terlihat” dulu, dan Insya Allah dengan kuasa-Nya Alloh akan menjaga kita dan menguatkan hati kita.
Bukankah indah akan semakin indah bila tertutup, akan menarik jika ia tidak terlihat, akan tetap menjadi misteri, yang tidak pernah akan selesai kecuali memiliki, sesuatu yang tidak bisa disingkap apalagi disentuh akan menimbulkan kerinduan… yang tersembunyi dengan baik dan terjaga akan memiliki nilai yang tinggi… tanpa hijab, tidak ada daya tarik, tidak ada KERINDUAN… bukankah ALLAH adalah misteri, dan tersembunyi maka kita semua merindukanNYA, bisa dibayangkan jika ALLAH terlihat oleh mata dunia kita kan? :)
Iya, inilah aku yang tidak pernah punya jawaban mengapa aku tiba-tiba kesetrum dan mengenakan jilbab … hanya ALLAH yang memiliki jawabannya karena aku tidak sanggup menjawab, yang pasti ketika kening menyentuh sajadah, ketika air mata tumpah saat tahajud, ketika tangan terangkat tinggi-tinggi untuk memohon ampunan, ketika titik NOL adalah titik kepasrahan aku atas semua yang ALLAH titipkan kepada aku, ketika tidak ada lagi jarak antara ALLAH dan aku, ketika jilbab aku menutup dada aku, ketika rok panjang semata kaki menjadi perhiasan aku, sebuah impian dan cita-cita terdekatku, ya cita-cita setelah aku menyelesaikan amanahku ini, maka inilah kebahagian yang sesungguhnya aku cari kemarin …
Doakan aku kuat yah dan istiqomah dengan langkah yang aku ayunkan ini … Doakan aku kuat dan istiqomah yah dengan tarian tanpa topeng ini, dengan dawai tasbih dan hamdallah… aku ingin berpulang dengan pakaian yang disukai ALLAH.
Ya ALLAH kuatkan aku, hingga aku menutup mata, mempertanggung jawabkan semua perbuatan aku di mahkamah agung milik MU …
Langganan:
Postingan (Atom)